Mengenal Sarcopenia; Kehilangan Massa Otot Pada Lansia
Posted Date: 21 Sep 2022 09:58:50
MetroHealth - MetroFriends sudah pada tahu belum tentang penyakit Sarcopenia? penyakit ini biasanya dirasakan oleh para lansia. Sarcopenia merupakan suatu kondisi dimana seseorang kehilangan massa otot dan fungsi otot progresifnya (baik kekuatan otot yang rendah atau kinerja fisik rendah) yang sering terjadi pada orang-orang dengan usia lanjut.
Dikutip Jurnal Unhas.ac.id, ketika melewati usia 40 tahun, orang dewasa akan kehilangan sekitar 8% massa otot mereka setiap 10 tahun, oleh karena itu semakin bertambah usia seseorang maka orang tersebut akan kehilangan rata-rata 24% massa otot mereka, dan kecepatan kehilangan massa otot akan bertambah apabila usia seseorang melewati 70 tahun. Kehilangan massa otot dan fungsi otot merupakan bagian proses sarcopenia. Sarcopenia didefinisikan ketika 18 massa otot dan fungsi turun dibawah ambang batas yang telah ditentukan.
Adapun beberapa faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya sarcopenia yang telah dikelompokan ke dalam kategori:
Faktor Pribadi
Sudah diketahui bahwa usia dapat berdampak pada prevalensi sarcopenia. Selanjutnya, peristiwa awal kehidupan, termasuk berat badan lahir rendah, meningkatkan risiko sarcopenia di kemudian hari, dan berbagai karakteristik genetik mempengaruhi metabolisme dan pergantian otot selama kehidupan.
Faktor Hormonal
Peradangan dan beberapa deretan jalur hormonal (misalnya testosteron, estrogen, hormon pertumbuhan) .
Kebiasaan Gaya Hidup
Pilihan gaya hidup yang terkait dengan penurunan asupan makanan terutama asupan protein, aktivitas yang berkurang, penyalahgunaan alkohol dan penggunaan tembakau. Semuanya dikaitkan dengan risiko tinggi sarcopenia. Selanjutnya, istirahat dan tidur yang panjang serta imobilitas menyebabkan berat badan bertanggung jawab dalam proses kehilangan massa otot pada lansia.
Kondisi Kesehatan Kronis
Banyak kondisi gangguan kesehatan jangka panjang termasuk gangguan kognitif, gangguan hati, diabetes, dan beberapa penyakit organ tahap akhir. Seseorang dengan kondisi tersebut dapat mempercepat proses hilangnya massa otot dan kekuatan seseorang.
Terdapat beberapa variasi yang tampak pada lansia terkait dengan kekuatan dan daya tahan otot. Ada beberapa treatment atau perawatan untuk penderita sarcopenia, antara lain:
Latihan
Pada proses latihan ini pasien diminta untuk melakukan Progressive Resistance Training (PRT). Pasien diminta untuk latihan melawan beban, bentuk intervensi ini adalah latihan yang paling banyak dilakukan. Latihan ini dilakukan dua atau tiga kali per minggu di pusat kebugaran atau klinik. Latihan ini dipilih karena terbukti ada 27 efek yang menguntungkan terutama pada ekstremitas bawah, serta ada bukti efek pada kecepatan berjalan pasien.
Diet
Ada beberapa literatur terbaru yang menyebutkan bahwa beberapa aspek diet mungkin penting dalam proses pengembangan sarcopenia. Kecenderungan diet yang monoton dapat menyebabkan asupan nutrisi yang tidak adekuat. Tiga bidang utama telah dipertimbangkan sehubungan dengan diet pada penderita sarcopenia, yaitu: protein, vitamin D dan antioksidan.
Obat
Pada saat ini penemuan pengobatan untuk sarcopenia menjadi fokus utama. Hal ini mengikuti sebagian dari fakta bahwa meskipun pelatihan ketahanan fisik telah terbukti efektif dalam proses penyembuhan sarcopenia. Pemberian suplementasi testosteron juga telah terbukti dapat meningkatkan massa otot dan kekuatan pada pria tetapi hal tersebut juga dikaitkan dengan kejadian penyakit kardiovaskular yang dapat merugikan.
Jika MetroFriends ingin tahu lebih lanjut mengenai sarcopenia maupun rawat inap dan rawat jalan, dapat langsung menghubungi layanan 0817-4903-162 atau dapat berkonsultasi langsung dengan Dokter Spesialis Olahraga Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre . (SM)
Powered by Froala Editor